Hujan kembali tiba, petani sibuk persiapkan lahan pertanian. satu per satu aneka benih di tanam pada lahan yang subur.. hari berganti minggu, minggu pun berganti dengan bulan. satu persatu benih pun sudah subur menjadi tanaman yang menghijau. sebut saja jagung, padi, kacang, kedelai, hidup di lahan desa kami.
Namun, mata kembali tertuju pada satu tumbuhan menahun yang memiliki nama latin Piper negrum (lada) . Pilu kembali selimuti petani, senyum sumeringah "lenyap" seketika tatkala pandangan mata tertuju pada tumbuhan lada. Lada yang mulai berbuah beberapa tahun lalu, dan menjadi salah satu harapan untuk menambah uang jajan anak, atau membeli kebutuhan rumah tangga sirna akibat mati mendadak.
Gb. TRAGIS.. Lada ini yang berdiri kokoh dan pernah menghasilkan hingga 7 kg, kini mati.
Peristiwa ini mengingatkan ku pada kejadian beberapa tahun yang lalu, saat petani "tinggal" menunggu hasil panen lada, tiba-tiba ladanya mati. Dan di tahun 2014 peristiwa itu terjadi kembali. Sungguh kesabaran yang luar biasa harus kami semai dalam hati, agar desa kami yang dulunya penghasil lada dapat kembali lagi. Tidak cukup kami menunggu dan bersabar, kami pun butuh bantuan bimbingan dari para pembaca yang budiman untuk memecahkan permasalahan kami.
Trimakasih...
Sekretaris Kelompok Tani Lada Sekar Aji Desa Pijiharjo
Makruf Hidhayanto
hidhayanto_makruf@yahoo.co.id
0 Comment for "Pijiharjo Darurat Lada"